Konon, ada sesosok pria bernama umat manusia
Ia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa
Dengan pendamping wanita yang bernama dosa
Tuhan tahu keduanya saling melengkapi
Sembari berharap sang pria tetap tahu diri
Dengan tetap membersihkan hati
Namun sayang, sang pria terlanjur lekat dengan dosa
Di atas ranjang dunia mereka memadu cinta
Melahirkan anak yang bernama Angkara
Tuhan telah mencatat kejadian ini di zaman dahulu
Ia juga telah menetapkan selesainya ini dalam suatu waktu
Dan pada waktu itu, Ia akan menaburi ranjang itu
Dengan abu, asap, tulang belulang dan penyakit
Ia akan membuat keluarga tersebut menjerit
Memohon ampun sembari menahan sakit
Namun, Tuhan juga tidak tega akan skenario menakutkan
Ia menciptakan pasangan keluarga lain
Di keluarga ini wanitanya adalah kebersihan batin
Mereka berbagi ranjang bersama keluarga buruk
Bergumul di atas ranjang yang busuk
Ditakdirkan untuk selamanya saling tusuk
Abu-abu ialah warna kamar keluarga mereka
Memudar oleh pahala, tercoreng oleh dosa
Namun warna tak pernah selamanya binasa
Yogyakarta, 20 Februari 2019
Ia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa
Dengan pendamping wanita yang bernama dosa
Tuhan tahu keduanya saling melengkapi
Sembari berharap sang pria tetap tahu diri
Dengan tetap membersihkan hati
Namun sayang, sang pria terlanjur lekat dengan dosa
Di atas ranjang dunia mereka memadu cinta
Melahirkan anak yang bernama Angkara
Tuhan telah mencatat kejadian ini di zaman dahulu
Ia juga telah menetapkan selesainya ini dalam suatu waktu
Dan pada waktu itu, Ia akan menaburi ranjang itu
Dengan abu, asap, tulang belulang dan penyakit
Ia akan membuat keluarga tersebut menjerit
Memohon ampun sembari menahan sakit
Namun, Tuhan juga tidak tega akan skenario menakutkan
Ia menciptakan pasangan keluarga lain
Di keluarga ini wanitanya adalah kebersihan batin
Mereka berbagi ranjang bersama keluarga buruk
Bergumul di atas ranjang yang busuk
Ditakdirkan untuk selamanya saling tusuk
Abu-abu ialah warna kamar keluarga mereka
Memudar oleh pahala, tercoreng oleh dosa
Namun warna tak pernah selamanya binasa
Yogyakarta, 20 Februari 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar